Patung Sarambia “Adu Sarambia”
Patung ini tergolong patung leluhur yaitu patung seorang ibu bersama anak-anaknya “Sarambia“. Patung ini dibuat untuk mengenang seorang Ibu yang telah melakukan segala proses pesta adat dalam kehidupannya sehingga disebut “Ina Mbanua.” Tangannya yang terentang sedang menari dengan busana tradisional dan bola nafo di lengan kanannya untuk menyambut tamu yang
Sisir Emas “Sukhu Ana’a”
Sukhu Ana'a - Sisir emas untuk perempuan keluarga bangsawan. Biasanya perhiasan terbuat dari emas 16 atau 18 karat. Perhiasan ini yang dipajang ini dibuat oleh Adi Duha alias Ama Feliks, seorang ahli pandai emas di Desa Hiliganöwö, Nias Selatan.Asal: Hiliganöwö, Nias SelatanBahan: Perak yang disepuh dengan emasNo.Inv. 03-2913Lbr: 14 cm / Tgg:
Ukiran Batu “Osa-osa Ni’oböhö”
Osa’osa Ni’oböhö – Ukiran dari batu yang menyerupai binatang dalam mitos rusa ‘böhö’ dan ‘lasara.’Osa-osa merupakan tempat duduk seseorang ketika melakukan pesta stratifikasi. Pelaksana pesta menjamu seluruh kerabat, warga desa dan bahkan warga desa tetangga untuk mendapatkan pengakuan dan pengukuhan status sosial. Semenjak itu seluruh yang hadir dalam pesta selalu
Penutup Kepala “Takula Gere”
Khusus dipakai oleh Imam tradisional / pemimpin utama agama kuno yang disebut ‘Ere Mbörönadu’ pada upacara pembaharuan hukum yang disebut Fondrakö. Masyarakat Nias yang menyadari pelanggaran dan dosa merasa tidak dapat berkomunikasi dengan dewanya. Karena itu, pemimpin agama kuno menggunakan media “Takula” yang menyerupai wajah manusia untuk menghubungkan manusia dengan
Ukiran Kayu “Osa-osa Ni’oböhö”
Tempat duduk/usungan bangsawan pada saat pesta jasa “owasa.” Terbuat dari kayu dan menyerupai bentuk seekor rusa. Osa-osa merupakan tempat duduk seseorang ketika melakukan pesta stratifikasi. Pelaksana pesta menjamu seluruh kerabat, warga desa dan bahkan warga desa tetangga untuk mendapatkan pengakuan dan pengukuhan status sosial. Semenjak itu seluruh yang hadir dalam
Tempat Perhiasan “Naha Gamagama”
Naha Gamagama – Tempat perhiasan Asal: Bawömataluo – Telukdalam No.Inv : 03-0259 Pjg : 43,3 cm / Lbr: 32,1 cm / Tgg: 33,3 cm / Brt: 3450 gr GALERI KOLEKSI
Kalung Emas “Gala Mbagi”
Gala Mbagi - Kalung Emas untuk perempuan keluarga bangsawan. Biasanya perhiasan terbuat dari emas 16 atau 18 karat. Perhiasan yang dipajang ini dibuat oleh Adi Duha alias Ama Feliks, seorang ahli pandai emas di Desa Hiliganöwö, Nias Selatan.Bahan: Perak yang disepu dengan emasAsal: Hiliganöwö, Nias SelatanNo.Inv. 03-0682Tebal: 0,1 cm / Diameter: 16,5 cm
Penutup Wadah “Balubulu Nahia”
Balubalu Nahia Böwö – Penutup wadah mas kawin. Terbuat dari manik-manik. Pada saat pesta perkawinan putri bangsawan, maka mas kawin dan perhiasan emas yang diletakkan di atas piring “keramik/porselin”ditutup dengan “balubalu”.Asal: Hilisimaetanö, Nias SelatanBahan: Manik-manikNo.Inv. 03-4696Diameter: 37,5 cm / Brt: 550 grGALERI KOLEKSI
Mahkota Kayu “Ndrönö”
Ndrönö – Mahkota dari kayu ini dulu dilapis dengan emas tipis. Asal : Lölö’ana’a – Nias Tengah No.Inv :03- 2907 Tgg : 6,5 cm / Dmt: 18 cm / Brt : 75 gr GALERI KOLEKSI
Anting “Fondruru”
Anting-anting laki-laki, yang disebut Fondruru Dalinga, biasanya terbuat dari emas, digunakan hanya di telinga kanan, sedangkan telinga kiri tidak menggunakan anting-anting.Bentuknya datar, berornamen bentuk mawar saling berdampingan. Diikat diatas sebuah putaran kecil. Hiasan mawar ini menunjukkan sebuah pusat berpola bunga dilingkari dengan pola benang emas dengan kawat emas berbentuk spiral