KEGIATAN KAMI
Sahabat Pendukung
Yayasan Pusaka Nias adalah organisasi swasta yang nirlaba, dan dengan demikian tidak juga mendapatkan bantuan dana secara rutin dari pemerintah. Museum tergantung pada organisasi mitra dan teman-teman untuk mendanai program dan kegiatannya. Museum pernah menerima bantuan dari organisasi internasional dan juga dari perorangan. Dalam beberapa kasus kegiatan museum telah didanai oleh hibah dan dalam kasus lain museum telah dibantu dengan pelatihan staf, pengembangan organisasi dan peralatan. Banyak sarjana yang mengunjungi Nias telah membangun ikatan yang kuat dengan museum dan dalam berbagai cara telah memberi kontribusi pendanaan untuk pengembangan museum ini. Museum Pusaka Nias beruntung memiliki banyak teman baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Melalui sahabat dan jaringan pribadi Pastor Johannes, museum memiliki beberapa hubungan dengan organisasi Katolik dan organisasi di Jerman. Donor dan teman-teman termasuk organisasi berikut; Missio Aachen, Deutsche Ordensobernkonferenz (DOK), MISEREOR, Kementerian Luar Negeri Jerman – Bagian Kebudayaan , Sekolah Internasional Jerman di Jakarta dan Kindermissionwerk, Aachen.
Melalui pekerjaannya, Museum telah membangun hubungan dengan beberapa organisasi yang mendukung budaya dan pelestarian warisan. Donor dan sahabat termasuk organisasi yang berikut: The Ford Foundation (US), The Prince Claus Fund (Netherlands), Yayasan Tirto Utomo (Indonesia), Asian Cultural Council (New York) , The Japan Foundation, The Mandala Foundation Singapore.
Beberapa organisasi dan perusahaan Indonesia telah mendukung museum, seperti LPPS dan Komisi PSE-KWI-Jakarta, Yayasan Adikarya IKAPI, BPPI-Jakarta, Dirjen Bimas Katolik Depag R.I., PT. Martina Berto Marta Tilaar, dan PT. Han Awal & Partners Architects-Jakarta.
Museum ingin mengucapkan terima kasih kepada banyak orang yang juga telah mendukung kegiatan museum melalui sumbangan. Layak disebutkan secara khusus adalah antara lain: Johanna Brenkmann (alm), Margareta Falk (alm), Josef Maier, Franziskus Schwestern, Josef Fische (alm), Ingo Kennerknecht, Günter Ott , Achim Sibet and Helmut Paasch, Pastor Hadrian Hess OFMCap, Pastor Albert Schamberger, Pr. München, Suahasil Nazara, Toenggoel Siagian, Lisa Tirto Utomo, Ama Andi Harefa, Tapak Wong dan Binahati B. Baeha.
Rehabilitasi warisan budaya di Nias
Setelah tsunami pada tahun 2004 dan gempa bumi 2005 di Nias, Museum membangun hubungan erat dengan komunitas bantuan internasional yang terlibat dalam pembangunan kembali Nias. Banyak organisasi menjadi terlibat dalam rehabilitasi warisan budaya Nias. Dalam banyak kasus, Museum menyarankan dan memfasilitasikan pekerjaan lapangan atas nama organisasi tersebut. Museum bekerja sama dengan, orgnisasi atau memfasilitasikan proyek-proyek untuk organisasi berikut; The Multi Donor fund, The International Labor Foundation (ILO), Kindernothilfe.e.V (Germany), Caritas Italiana (Italy), The Johanniter (German), City of Konstanz (Germany), Yayasan Tirto Utomo (Indonesia), City of Münster (Germany), City of Neustadt-Schleswigholstein (German), Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Muslim Aid & BPPI Jakarta, Province of Süd Tirol (Italy) and Brigitte Ott (Austria).
Penelitian
Akademisi dan mahasiswa dari seluruh dunia telah membantu Museum dalam banyak hal, seperti memberikan kontribusi untuk penelitian tentang Nias dan memberi saran yang baik untuk pengembangan museum dan situs-situs warisan budaya. Layak disebutkan secara khusus adalah:
- Prof. Dr. Alain Viaro, Graduate Institute of International and Development Studies, Geneva (Swiss) bersama-sama dengan Arlette Ziegler dalam penelitian dan publikasi tentang arsitektur dan batu megalit di Nias serta desain paviliun-paviliun Museum untuk pameran-pameran permanen.
- Prof. Dr. Ingo Kennerknecht, Institut for Humangenetik, Münster (Germany) - penelitian DNA tentang asal-usul orang Nias.
- Prof. Dr. Dominik Bonatz, - penelitian tentang batu-batu Megalit.
Keterampilan teknis
Beberapa organisasi dan perorangan telah memberikan pelatihan, atau dana untuk pelatihan staf Museum, sehingga meningkatkan kemampuan untuk museum dan koleksi. Mereka termasuk: Dr. Christina Kreps, Giancarlo Pocher, The Princes of Maha Chakri Sirindhorn Anthropology Center dan UNESCO Bangkok. Organisasi lain telah mengirim relawan yang sudah membantu museum dalam perkembangannya keterampilan teknis tertentu, yaitu program ASA (Jerman) dan AVI (Australia). Staf dan manajemen zoo menerima nasihat berharga dari Simon Bruslund dari Zoo Heidelberg.
Museum Pusaka Nias ingin mengucapkan terima kasih kepada semua organisasi dan individu yang telah membantu kami dalam perlindungan dan pelestarian budaya dan warisan di Pulau Nias. Pekerjaan kami tidak mungkin akan terjadi tanpa dukungan Anda. Dengan tulus hati, kami mengucapkan terima kasih. Saohagölö!!
Bantu Museum Pusaka Nias melindungi warisan budaya Nias
Hari ini, Museum menghasilkan dana dari penerimaan/donasi masuk, penginapan, sewa ruang pertemuan dan penjualan café. Museum berusaha untuk menjadi semakin mandiri melalui kegiatan-kegiatan ini tetapi akan terus bergantung pada dana hibah dan sumbangan untuk membiayai program publik dan yang menjangkau masyarakat di desa-desa. Maklumlah, di Museum kita terdapat 41 karyawan.
Untuk melindungi dan menjaga warisan budaya kita, Museum meminta bantuan dari organisasi dan perorangan yang ingin melestarikan budaya Nias. Museum menyambut dengan senang hati dana, bahan, peralatan dan bantuan teknis. Jika Anda ingin menyumbang, menjadi relawan di museum, atau membantu kami dengan cara lain silakan hubungi kami. Semua bantuan akan diterima dengan senang hati!
Mitra Kerja