Demokrasi Kita Masih Abu-Abu

Demokrasi Kita Masih Abu-Abu – Kumpulan Artikel (Refleksi Empiris Saat Ikut Pileg dan Pilkada)

Harga: Rp. 65.000,-

No. Produk                    : MPN-2022-03

ISBN                               :

Penulis                           : Adrianus Aroziduhu Gulö.

Berat                               : 220 gr

Sinopsis

Ada istilah yang sangat terkenal, ”satu hari untuk kami, lima tahun untuk kalian”. Ini untuk menggambarkan ketika seorang calon kepala daerah atau wakil rakyat memberikan ’uang‘ agar dipilih warga’. Ibaratnya, uang yang diberikan habis untuk satu hari oleh penerima.

Menjadi kepala daerah atau wakil rakyat bukanlah sesuatu yang mudah. Dibutuhkan usaha ekstra keras untuk menarik perhatian masyarakat dan tentu saja uang yang tidak sedikit. Itu sering disamarkan sebagai ‘ongkos politik’, ‘uang lelah’, dan sebagainya. Pemilih diberi uang pengganti bensin saat pergi ke bilik suara. Padahal, ini jelas-jelas melanggar aturan. Para kontestan yang tidak memiliki fulus, meskipun memiliki program dan idealisme yang baik, bisa dijamin tidak akan terpilih. Sebaliknya, para kontestan yang banyak fulus, banyak janji, pandai retorika, dan menempuh segala cara bisa jadi pemenang. Kondisi perpolitikan seperti ini direkam dan ditulis secara lugas apa adanya oleh penulis. Sampai kapan politik kita tidak abu-abu seperti sekarang ini?

Post a comment