ATRAKSI MUSEUM
Pameran
Museum Pusaka Nias adalah satu-satunya museum di Pulau Nias dan memiliki koleksi sebagian besar benda-benda yang berkaitan dengan budaya dan sejarah Nias. Pameran menampilkan benda-benda yang penting dari koleksi dan bertempat di empat paviliun besar. Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari dan menawarkan pengenalan secara mendalam terhadap budaya asli dan sejarah Pulau Nias. Pameran menampilkan rangkaian lengkap dari perhiasan yang dikenakan oleh bangsawan, senjata, perlengkapan perang dibuat dari kulit buaya, peralatan memancing tradisional, peralatan berburu dan perlengkapan pengayauan, ukiran kayu yang digunakan dalam pemujaan leluhur, gendang khusus untuk upacara, peti jenazah dengan kepala Lasara, dan skala cantik model-model rumah tradisional.
Untuk memahami sejarah, makna dan fungsi dari setiap pameran, tersedia label dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Banyak artefak besar seperti batu megalit dan rumah-rumah adat yang asli dari berbagai wilayah Nias dapat ditemukan di taman sekitar ruangan pameran.
Sejak dibuka pada tahun 1995, Museum telah menjadi pusat komunitas seni dan budaya Nias. Sebagai satu-satunya tempat pengumpulan koleksi sejarah budaya Nias, Museum Pusaka Nias telah menjadi ikon dan referensi bagi pengunjung yang tertarik untuk melihat dan belajar tentang kekayaan budaya pulau ini. Museum diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia dan pada tahun 2014 pendirinya menerima penghargaan untuk "Pelestari Cagar Budaya Terbaik" dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia.
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana koleksi diperoleh dan bagaimana hal itu dipertahankan di sini.
Pavilion I - Keagungan masa lalu
Mempersembahkan berbagai artefak yang menggambarkan keagungan budaya Nias. Benda-benda di ruangan ini dimiliki oleh masyarakat tingkat tertinggi; prajurit, imam dan kepala suku. Ini termasuk perhiasan dan senjata, gendang khusus untuk upacara, benda-benda keagamaan terkait dengan kepercayaan Ono Niha dan model skala mengesankan dari Omo Sebua, rumah kepala desa di Nias Selatan.
Pavilion II - Owasa / Pesta Adat
Kehidupan di Nias adalah ditandai dengan "Owasa", satu pesta adat yang diadakan untuk meneguhkan status sosial seseorang. Ruangan ini menyajikan artefak yang digunakan selama Owasa dan perayaan lainnya. Benda-benda berkisar dari berbagai jenis perhiasan dan peralatan perjamuan, rumah-rumah tradisional, pakaian dan kursi usungan yang digunakan selama prosesi. Ada juga benda terkait dengan kematian dan artefak yang digunakan dalam ritual keagamaan kuno.
Pavilion III - Kehidupan sehari-hari
Seperti suku-suku lain di seluruh dunia, Ono Niha juga melakukan berbagai kegiatan rutin. Artefak dari kehidupan sehari-hari masyarakat Nias dapat dilihat di ruangan ini, mulai dari tempat tinggal dan perumahan, alat-alat untuk berburu dan pertukangan, alat rumah tangga, ibadah, pengayauan dan alat musik tradisional. Beberapa alat musik ini unik Pulau Nias.
Pavilion IV - Pameran Sementara
Ruangan ini merumahkan pameran jangka pendek yang berubah secara teratur. Topik untuk pameran-pameran yang lalu telah termasuk:
- Pameran fotografi yang menampilkan foto-foto Nias dari 100 tahun yang lalu.
- Sejarah misionaris Kristen Protestan dan Katolik di Nias.
- Rehabilitasi rumah-rumah adat setelah gempa bumi tahun 2005.
- Tas "Bola Nafo" yang digunakan untuk menyajikan sirih pinang tradisional, kepada tamu penting.
- Pameran memperingati tragedi tenggelamnya KM Van Imhoff pada 19 Januari 1942 bersama dengan 412 orang Jerman tahanan.
Ruang pameran sementara juga digunakan untuk ceramah, presentasi audio visual dan pendidikan budaya bagi pengunjung.
Ruang Megalit
Nias terkenal untuk budaya batu megalitnya. Batu Megalit dapat memberitahukan kepada generasi sekarang tentang masa lalu nenek moyang mereka. Ruangan megalit adalah sebuah ruang terbuka di antara ke-4 paviliun yang tertutup. Ruangan ini menampilkan pilihan patung batu dan meja.
Staf Museum
Staf yang bekerja di pameran memiliki banyak pengetahuan tentang budaya Nias dan artefak yang dipamerkan. Ada pemandu yang tersedia dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk tur kelompok-kelompok dan panduan pribadi atau kunjungan khusus, silakan hubungi Museum pada jam kerja.
Jam Buka:
Senin – Sabtu 08.00 to 17:00
Minggu 12:30 to 17:30
Harga Tiket:
Dewasa Rp 5.000
Anak-anak Rp 2.000
Untuk informasi silahkan hubungi:
Faozisökhi Laia 0853 5939 9649
ARTEFAK MUSEUM
Osa’osa Ni’oböhö
Ukiran dari batu yang menyerupai binatang dalam mitos rusa ‘böhö’ dan ‘lasara.’
Adu Sarambia
Patung ini tergolong patung leluhur yaitu patung seorang ibu bersama anak-anaknya “Sarambia.“
Kalabubu
Kalung untuk pendekar Nias
Öröba Si’öli
Rompi Besi
Toho: Si sara Ndrami ba Bulusa
Tiga Jenis Tombak
Baluse
Perisai
Tolögo
Pedang Tulögo merupakan barang prestisius bagi para bangsawan.
Adu Zatua
Patung Leluhur dibuat setelah orangtua meninggal dunia sebagai pengganti dirinya.
Naha Gamagama
Tempat perhiasan
Hasi Nifolasara
Peti Jenazah
Osa-osa Ni’oböhö
Tempat duduk/usungan bangsawan pada saat pesta jasa “owasa.”
Sukhu Eu
Sisir rambut yang terbuat dari kayu.
Tulo Gana’a
Timbangan Emas
Ni'oniha
Patung Batu
Adu Inada Larise
Tradisi perarakan patung seorang perempuan “Inada Larise”