Penelitian Genetik di Pulau Nias dan penemuan yang sudah dipublikasikan.
(Die Forschung und ihre publizierten Ergebnisse zur Genetik von Nias)
1. Permintaan maaf
Sudah sejak tahun 2001 berlangsung penelitian Genetik di Pulau Nias di antara kedua pihak:
1. Dr. med. Ingo Kennerknecht; dan
2. Johannes M. Hämmerle OFM Cap sebagai Pendiri dan Direktur Museum Pusaka Nias (MPN). Sejak 2013 sampai 2023 Ketua Yayasan Pusaka Nias (YPN).
Namun terjadi suatu kekhilafan dari pihak MPN. Walaupun segala penelitian dan kerja sama di antara kedua pihak berjalan terus, pihak MPN tak pernah mengumumkan perkembangan dan hasil penelitian Genetik di dalam Website Museum. Kini kami minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak pertama Prof. Ingo dan kepada para pengunjung Website MPN.
2. Kata pengantar – Cogito: ergo sum.
Sudah terkenal ungkapan ini dari seorang filsuf Perancis yang bernama Rene Descartes. Katanya: Cogito: ergo sum. Artinya: Kekuatan saya untuk berpikir membuktikan eksistensi saya. Tetapi dengan pernyataan ini para filsuf belum puas. Mereka senantiasa melanjutkan berpikir dengan bertanya lagi: “Mengapa?“ Dalam bahasa Latin: Cur. Mengapa saya hidup? Muncullah pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya tentang eksistensi manusia di bumi ini.
Kini, dalam umur saya yang 83 tahun, saya hendak juga bertanya: “Kenapa” ?
Kenapa saya lahir di daerah pegunungan Black Forest sewaktu masih berkobar Perang Dunia II? Kenapa saya menjadi imam Katolik dalam Ordo Santo Fransiskus di Provinsi Kapusin Jerman? Kenapa saya diutus sebagai misionaris ke Negara Indonesia dengan 16.000 lebih pulau-pulau? Kenapa saya ditempatkan di pulau kecil Nias dan kini sudah tinggal 53 tahun di situ? Kenapa saya sudah berjalan di ratusan desa, ketemu dengan ribuan orang Nias dan fasih bicara dalam bahasa mereka? Kenapa saya dengan tekun meneliti kebudayaan orang Nias dan menerbitkan puluhan buku di berbagai bahasa? Kenapa terjadi saya bertemu di Nias dengan Arsitek Alain Viaro dari Geneva, Swiss, yang kemudian membuat gambar ke-4 paviliun Museum Pusaka Nias? Kenapa pada tahun 1998 saya dapat mengadakan penggalian arkeologis pertama di Nias? Mengapa saya dapat membenarkan tradisi lisan Nias yang mengatakan, bahwa di antara para leluhur Nias ada yang “aekhu tou ba narö danö“, artinya manusia yang hidup di gua dengan budaya Hoa Binh? Kenapa 12.000 tahun b.p. (before present) sudah ada penghuni di gua Tögi Ndrawa? Mengapa saya dapat menerangkan, bahwa Ono mBela bukan suatu dongeng, melainkan nama suatu suku yang dulu hidup di atas pohon? Mengapa sesudah Gempa Bumi pada tahun 2005 Museum Pusaka Nias dapat merehab l/k 300 Rumah Adat? Mengapa Musik tradisional Nias diselidiki, ditulis dalam buku dan ditampilkan melalui sanggar MPN? Mengapa Obat tradisional Nias diselidiki dan bukunya sampai sekarang bermanfaat. Mengapa melalui Badan Penerbit YPN sudah lebih 40 buku di berbagai bahasa dapat diterbitkan? Mengapa? Cur? – Pertanyaan masih dapat diteruskan dalam waktu yang agak lama.
Saya singkatkan. Akhirnya masih tinggal suatu pertanyaan bagi saya: CUR ?
Mengapa hasil dari berbagai penelitian ilmiah di bidang genetik yang dilakukan di Pulau Nias oleh Profesor Dr. med. Ingo Kennerknecht belum pernah diterbitkan oleh Museum Pusaka Nias atau dimuat dalam Website? Mengapa?
Pada tahun 2001 saya ketemu dengan Profesor Dr Ingo Kennerknecht dari Humangenetik Institut di kota Münster di Jerman? Waktu itu dimulai suatu kerja sama yang panjang dan yang mendalam, yang kemudian berlangsung sampai pada tahun 2024 ini. Tetapi mengapa MPN ini belum pernah mempublikasikan itu? Cur?
Maka kini kami harus minta maaf sebesar-besarnya kepada Prof. Ingo dan kepada para pengunjung Website MPN atas kelalaian kami.
3. Penelitian ilmiah tentang Genetik di Pulau Nias.
Inti dari kata Genetik ialah Gen[1]. Dari situ berasal kata Genealogi. Dan orang Kristen di Nias sudah lama mengenal Genesis, nama dari bagian pertama dari Perjanjian Lama yang mengisahkan kejadian dunia. Suku-suku Nias juga sangat mencintai Genealogi, asal usul leluhur mereka. Dan MPN sudah sekian lama memeriksa dan menerbitkan Genealogi (artinya Silsilah-Silsilah) suku-suku Nias. Maka kita di Nias dengan sendirinya sudah harus terbuka untuk Penelitian Genetik, yang selama ini telah dilakukan oleh Professor Dr Ingo Kennerknecht.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan:
Gen, unsur sel plasma yang mengendalikan penerusan dan ciri-ciri keturunan.
Genealogi, 1. Garis keturunan manusia dalam hubungan keluarga sedarah. 2. Garis pertumbuhan binatang.
Dan bagi orang Kristen sudah kian terkenal kata Genesis dari Kitab Suci. Ialah bagian pertama dari Perjanjian Lama yang mengisahkan kejadian dunia, awal mula sesuatu.
Maka kata Genetik sudah lebih gampang dapat kita mengerti. Maka berikut ini MPN menerbitkan di sini semua Skripsi Ilmiah yang selama ini telah diterbitkan oleh Profesor Dr. Ingo Kennerknecht di Jerman. Semoga tulisan-tulisan Prof. Ingo dapat juga memperkaya wawancara serta diskusi/dialog kita di Indonesia mengenai Nias.
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka. Cet. 2.
Jkt: Balai Pustaka , 1989