Patung Adu “Adu Inada Larise”

Tradisi perarakan patung seorang perempuan “Inada Larise” berkembang bersamaan dengan tradisi perarakan patung Harimau yang berasal dari desa Sifalagö Gomo-Börö Nadu.  Patung seorang dewi “Inada Larise” pertama dibawa ke wilayah Maenamölö, Nias Selatan oleh leluhur bernama Sadawa Mölö.

Berbagai rumpun di Nias Selatan berasal dari kelima putera dari Mölö (Fau, Tachi, Maha, Hondrö dan Boto). Di antara mereka (Fau, Sarumaha etc) mengembangkan tradisi dan ritus dengan menggunakan patung perempuan yang diberi nama “Inada Larise,” sedangkan yang lain (Tachi, Hondrö) mengembangkan tradisi ritus “Adu Harimao.”

No.Smtr: 448 / Lbr : 100 cm / Tgg : 188 cm


GALERI KOLEKSI

Museum_pusaka_nias_koleksi_widget